Perlukah Menggunakan Nuklir Sebagai Energi Alternatif?

23:13:00
Banyak peneliti percaya bahwa memanfaatkan kekuatan atom dalam reaksi fisi adalah sumber energi alternatif yang paling signifikan di dunia.

Pembangkit listrik tenaga nuklir sangat efisien dalam pembakaran energi yaitu sebesar 80%, yang berarti bahwa energi yang dihasilkan oleh reaksi fisi adalah hampir sama dengan energi yang dimasukkan ke dalam produksi reaksi fisi di tempat pertama, dan tidak ada bahan limbah yang dihasilkan oleh fisi nuklir.

Perlukah Menggunakan Nuklir Sebagai Energi Alternatif?

Sumber Nuklir

Nuklir berasal dari logam uranium, yang dimaksud disini bukan logam seperti pada alat-alat perkakas rumah tangga, tapi logam yang dimaksud adalah bahan dasar penyusun dari partikel atom dalam keilmuan kimia disebut logam.

Uranium terletak di dalam perut bumi yang bercampur dengan emas, timah, tungsten, dan molybdenum. Uranium memiliki titik lebur sebesar 1.1132 derajat selsius.

Kegunaan Nuklir

1. Sejak perang dunia pertama dan kedua, nuklir telah digunakan sebagai senjata. Jenis uranium dan plutonium untuk bom berbeda dari yang digunakan pada pembangkit listrik tenaga nuklir. Bom dari uranium terdiri dari > 90% U-235, bukan hanya sampai dengan 5%, dan bom plutonium yang cukup murni Pu-239 terdiri dari > 90%, bukan hanya 60% dan dibuat dalam reaktor khusus.

2. Radio isotop, merupakan zat radio aktif yang mampu memancarkan radiasi. Terjadi secara alami maupun secara sengaja untuk kepentingan tertentu. Contoh, radio isotop dapat digunakan sebagai uji analisa polutan atau polusi pada lingkungan, baik berupa polutan udara, tanah, maupun air. Dalam bidang kesehatan, radio isotop dapat digunakan sebagai alat diaknosis suatu kelainan yang terjadi pada organ tubuh, melalui pancaran radiasi gamma.

3. Energi pembangkit listrik, khusus di Indonesia isu ini sudah beredar luas dan menimbulkan pro dan kontra. Bahkan di negara-negara maju sudah menggunakan reaktor nuklir untuk memenuhi kebutuhan energi listrik di negara-negara tersebut. Rata-rata mampu mensuplai sekitar 30% lebih listrik nasional.

Bagaimana dengan Indonesia?

Sejak masa kepemerintahan Pesiden Soekarno, Indonesia telah memiliki badan tenaga atom nasional (BATAN) yaitu berasal dari dewan tenaga atom dan lembaga tenaga atom (LTA) dibentuk pada 5 Desember 1958 melalui peraturan pemerintah no. 65 tahun 1985. Kemudain berdasarkan UU no. 31 tahun 1964, BATAN dijadikan badan resmi milik pemerintah yang membidangi tenaga nuklir di Indonesia.

Melalui badan pernukliran nasional itulah kemudian Indonesia mendirikan pusat penelitian reaktor nuklir yang berada di:

- Bandung, Jawa Barat. Pusat Penelitian Tenaga Nuklir (PPTN) Bandung. (reaktor Triga Mark II - berkapasitas 250 kW diresmikan 1965 , kemudian ditingkatkan kapasitasnya menjadi 2 MW pada tahun 2000 ).[3]

- Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta (Reaktor penelitian nuklir Kartini - kapasitas 100 kW operasi sejak 1979).

- Serpong (Banten). (reaktor penelitian nuklir MPR RSG-GA Siwabessy - kapasitas 30 MW diresmikan tahun 1987).

Berbagai lokasi yang dipelajari kelayakannya sebagai calon tapak untuk membangun reaktor untuk memproduksi listrik (PLTN):

- Jepara, Jawa Tengah.

- Bangka, Provinsi Bangka Belitung.

Apa yang menjadikan Indonesia begitu bersemangat membangun reaktor energi nuklir?

- Konsumsi energi Indonesia yang besar dengan jumlah penduduk lebih dari 237 juta (sensus 2010).

- Nuklir akan mengurangi ketergantungan pada minyak bumi.

- Jika konsumsi energi dapat disediakan dengan nuklir, Indonesia dapat memproduksi lebih banyak minyak bumi.

- Memproduksi energi yang dapat diperbaharui lainnya, seperti angin dan tenaga matahari lebih mahal.

- Jepang, seperti Indonesia, sering terkena gempa bumi, tetapi memiliki reaktor nuklir.

- Emisi gas dan efek rumah kaca dapat dikurangi.

TAPI...

Bukannya tanpa sebab, rencana pembangunan nuklir di indonesia dikritik oleh banyak pihak pemerhati lingkungan. Masyarakat yang wilayahnya akan dibangun reaktor nuklir, khususnya masyarakat yang berada di Semenanjung Muria melakukan demonstrasi besar-beasaran untuk menolak dan meminta pemerintah membatalkan rencana pembangunan reaktor nuklir. Mereka menolak dengan alasan bahaya limbah nuklir dan ketidaknyamanan karena dibayang-banyangi rasa takut akan kecelakaan nuklir yang dapat menimbulkan dampak buruk yang sangat luas dan lama.

Kemudian, perlukah menggunakan nuklir sebagai energi alternatif terakhir untuk Indonesia? Jawabannya yang paling tepat adalah... semua keputusan ada di tangan pemerintah.

Article

Previous
Next Post »