Menentukan Kaki Basis, Emitor, dan Kolektor Transistor

18:22:00
Era globalisasi dan serba canggih ini, tidak lagi menggunakan tabung transistor yang berukuran besar. Perusahaan perakit elektronika mupun khusus penyedia komponen mengubahnya, dijadikan kecil sehingga tampak praktis dan tidak memakan banyak tempat.

Komponen satu ini dapat dijumpai pada setiap barang elektronika mulai dari lampu kedip sampai yang berharga mahal.Keberadaannya selalu berangkai dengan resistor dan kondensator. Hal ini menunjukkan antara resistor dan transistor tidak dapat dipisahkan.

Walaupun saat ini banyak barang-barang elektronika menggunakan IC sebagai komponen utama, tetapi tidak dapat meninggalkan transistor. Dan disini sudah jelas bahwa transistor memegang peranan sangat penting.

Sejak dahulu transistor dibagi menjadi dua jenis, yaitu NPN dan PNP. Jenis NPN adalah transistor yang memiliki katoda pada kaki basis, sedangkan PNP anasir katoda terletak pada emitor dan kolektor.

Mengapa disebut anoda dan katoda, mungkin Anda bertanya demikian sebab sebutan itu biasanya hanya untuk dioda. Perlu diketahui bahwa transistor adalah komponen yang terdiri dari dua macam dioda kemudian dikemas sedemikian rupa dan diberi tiga kaki. Pada bagian tengah dipasang kaki sedangkan dioda hanya dua kaki.

Mungkin bagi pemula yang belum memahami alat ini bertanya mengapa disebut NPN dan PNP. Untuk jelasnya dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Transistor NPN disebabkan pada saat pembuatannya mencampurkan beban arsenikum yang bersifat negatif. Akibatnya germanium sebagai bahan utama menjadi negatif. Artinya transistor ini lebih banyak negatifnya.
Menentukan Kaki Basis, Emitor, dan Kolektor Transistor

b. Transistor PNP disebabkan pada saat pembuatannya mencampurkan atom indium pada germanium. Bahan ini bersifat positif sehingga germanium menjadi positif. Sehingga susunannya menjadi positif-negatif-positif.
Menentukan Kaki Basis, Emitor, dan Kolektor Transistor

Menentukan Kaki Basis, Emitor, dan Kolektor Transistor

Banyak sekali pemula yang mempraktikan membuat benda-benda elektronika tidak berhasil karena kesalahan meletakkan kaki-kaki transistor. Awamnya pengetahuan ke arah ini disebabkan mereka asal pasang dan menganggap kaki-kaki transistor bisa dipasang tanpa mengikuti aturannya.

Oleh sebab itu diharapkan dalam pemasangannya pada lembaran PCB harus diketahui posisi kaki basis, emitor dan kolektor. Perlu diketahui bahwa alat ini sangat peka terhadap suhu panas. Bila dalam pemasangannya langsung disolder tanpa alat penjepit akan menyebabkan kerusakan pada atom germaniumnya, begitu pula waktu mencabutnya.

Untuk menentukan kaki-kaki transistor dapat menggunakan bantuan alat Avometer atau menarik garis bayangan, bisa juga melihat tanda yang ada pada kaki basis. Tanda itu biasanya berbentuk titik atau bulatan kecil pada fisiknya.

Lebih jelasnya dapat diuraikan sebagaimana berikut di bawah ini:

1. Terlebih dahulu menentukan salah satu kaki kolektor kemudian menarik garis bayangan bentuk segitiga sama kaki. Sebelah kanan kaki kolektor adalah emitor, dan yang paling sudut adalah basis.

2. Transistor model lama ditentukan dengan plat fisik yang menjorok. Kaki yang dekat plat tersebut adalah kolektor. Bagian kiri emitor dan tengah agak atas adalah basis.

3. Menggunakan Avometer. Alat ini dilengkapi dengan jarum penunjuk dan skala. Pada saklar terdapat tanda putih sebagai penunjuk ukuran. Cara menguji transistor dengan alat ini adalah:
- Sebelumnya mengetahui jenis transistor apakah PNP atau NPN.
- Saklar menunjuk pada R X 100ohm.
- Pencolok hitam dihubungkan pada kaki emitor. Pencolok hitam harus berada pada tanda minus.
- Pencolok merah berada pada tanda plus dihubungkan pada kaki basis. Apabila jarum bergerak lalu berhenti berarti transistor masih baik. Kemdian dicatat batas jarum penunjuk.
- Selanjutnya pencolok hitam dihubungkan pada kaki kolektor jarum akan bergerak, kemudian bandingkan. Bila jarum menunjukkan angka lebih besar maka transistor berjenis NPN dan jika sebaliknya maka jenisnya PNP.

Article

Previous
Next Post »